Jakarta — Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menuai sindirian dari elite partai politik lain setelah membagi- bagikan minyak curah program pemerintah ‘Minyakita’ di acara Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam acara itu, Zulhas sekaligus ‘mempromosikan’ putrinya, Futri Zulya Savitri, yang mau maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Hal ini mendapatkan beragam respons dari partai politik lain.
Seperti yang dilansir CNN Media, Sindiran itu datang dari beberapa partai yang tidak setuju atas tindakan Ketum PAN tersebut.
NasDem Minta Zulhas Disanksi
Wakil Ketua Umum DPP NasDem Ahmad Ali menilai Zulhas merupakan contoh menteri yang buruk. Ia meminta Jokowi memberikan sanksi agar menjadi peringatan bagi partai-partai lain.
“Apa yang dilakukan Pak Zulhas ini harusnya mendapat sanksi tegas dari pemerintah karena ini contoh tidak baik. Tidak hanya berimplikasi terhadap kepercayaan publik ke pemerintah tapi juga ini membuat antipati,” kata Ali ketika dihubungi, Selasa (12/7).Ia mengungkapkan program pemerintah mestinya tak digunakan kepentingan
kelompok dan pribadi. Menurut Ali, jika tidak ada tindakan tegas dari Jokowi, akan semakin banyak pihak- pihak yang menyalahgunakan kekuasaan.Demokrat Sebut Zulhas Memalukan
Sementara itu, politikus Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan bahwa langkah Zulhas memalukan karena sangat tidak patut dilakukan oleh seorang menteri.
“Membagi-bagikan minyak goreng yang saat ini menjadi komoditi sensitif yang tengah ditangani Kemendag disertai ajakan untuk memilih puterinya tentunya hal yang memalukan dan tidak patut bagi seorang pejabat negara apalagi Mendag. Ini sangat disayangkan,” katanya.
Kamhar berkata, apa yang dilakukan Zulhas itu dapat dimaknai publik sebagai penyalahgunaan kekuasaan karena mendahulukan kepentingan pribadi di atas tugas.
PKS Sindir Zulhas Lemahkan Kepercayaan Publik
Senada, Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Mulyanto menyatakan bahwa tindakan Zulhas yang meminta anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih di Pileh mendatang saat membagikan minyak goreng tidak etis. Langkah Zulhas itu merupakan tindakan yang tidak baik untuk menjadi contoh bagi publik.
“Ini contoh yang tidak baik bagi publik dalam kerangka good governance. Dukungan publik kepada pemerintah akan lemah kalau ini terus dilakukan,” kata Mulyanto.
Gerindra Sentil Zulhas Sibuk Bikin Kontroversi
Politikus Gerindra Andre Rosiade mengatakan sebagai menteri baru hasil reshuffle kabinet, Zulhas mestinya memperbanyak prestasi bukan justru menambah kontroversi.
“Ini harus jadi pelajaran bagi Bang Zul agar fokus lagi bekerja. Karena sebulan jadi menteri yang ada kontroversi, bukan prestasi,” kata Andre.
“Itu yang kita tangkap sebulan ini. Reshuffle harusnya bisa jadi solusi bukan menimbulkan kontroversi,” sambungnya. Tak hanya soal pembagian MinyaKita, beberapa hari usai dilantik, publik digegerkan karena pernyataan Zulhas yang mengaku kaget melihat harga-harga sembako melambung tinggi.
“Jangan sampai Bang Zul dianggap malah gagal sebagai menteri dan merugikan citra Pak Jokowi sebagai presiden yang memberi beliau amanah,” katanya.
PKB Sebut Zulhas Keterlaluan
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai aksi Zulhas keterlaluan. Menurutnya, sebagai ketua umum partai politik, Zulhas memang boleh berkampanye. Namun, ia menyebut bahwa Zulhas juga harus menyadari bahwa saat ini posisinya merupakan menteri yang juga bawahan Presiden Jokowi.Jazilul menilai tindakan Zulhas bisa membuat malu. Selain itu, hal tersebut juga bisa dianggap publik bahwa Zulhas gagal fokus, karena saat ini dia mengemban jabatan publik.
“Mestinya tidak begitu ya, kalau bahasa Jawa ngono ya ngono, tapi ojo ngono. Artinya jangan keterlaluan, Kami melihat ketum partai memang boleh berkampanye, tapi ya jangan begitu banget,” ujar Jazilul.
Respons PAN
Juru Bicara PAN Dimas Prakoso Akbar mengklarifikasi kapasitas Zulhas dalam kegiatan yang digelar oleh PAN, bukan Kemendag ataupun yang bersifat kenegaraan. Dalam konteks demokrasi, menurutnya, pernyataan Zulhas itu pun lumrah.“Kegiatan tersebut merupakan acara partai bukan kunjungan kenegaraan. Makanya dinamakan PAN-Sar murah. Juga berlangsung di akhir pekan bukan hari kerja,” ucap Dimas kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/7).
“Itu hal lumrah dalam konteks demokrasi dan disampaikan dalam forum acara partai,” sambungnya.
Presiden juga telah menegur Zulhas agar fokus bekerja. Terutama, dalam rangka menstabilkan harga minyak goren curah.
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan teguran yang disampaikan Jokowi terhadap Zulhas sesuai dengan harapan seluruh kader PAN.
“Pesan Pak Presiden Jokowi kepada Mendag, Bang Zulkifli Hasan agar fokus bekerja sesuai penugasan dari presiden untuk menjaga stabilitas dalam ketersediaan, distribusi, pasokan, dan harga dari komoditas pangan adalah juga sesuai dengan harapan dari seluruh kader PAN se-Indonesia,” kata Viva.