Lombok Timur, selaparangpost.com — Pasca bertranformasi dari SMA Negeri 1 Jerowaru menjadi SMK Negeri 1 Jerowaru pada tahun 2020 lalu, SMKN 1 Jerowaru terus berkembang, hal ini di buktikan dengan meningkatnya jumlah siswa pada setiap tahunnya, terlebih lagi setelah ditambahkannya bidang keahlian Desain Grafika menjadikan SMKN 1 Jerowaru menjadi salah satu sekolah pavorit di bagian selatan lombok timur, bahkan pada tahun 2024 lalu Sekolah ini mendapat Anugerah Istimewa Sekolah (AISO) award dari Dikbud NTB kategori sekolah aktif dan informatif Teknologi. Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi bangunan gedung sekolah saat ini yang tak kunjung mendapat perbaikan maupun bangunan baru.
Kepala SMKN 1 Jerowaru Azany Muzammil Masani menyebutkan hampir keseluruhan bangunan yang digunakan oleh SMKN 1 Jerowaru merupakan warisan dari SMAN 1 Jerowaru masuk dalam kategori tidak layak pakai untuk proses belajar mengajar karena kondisi ruangan tersebut sudah banyak yang lapuk termasuk atap, plafon, lantai, maupun temboknya sehingga dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan para siswa dan guru.
Melihat kondisi atap yang bocor, bahan bangunan atasnya yang sudah mulai lapuk begitu pula plavon yang tak jarang tiba-tiba berjatuhan yang menyebabkan bolong dimana-mana, tidak hanya itu kondisi tembok yang retak menganga di jumpai hampir di seluruhan gedung di tambah lagi lantai yang retak bergelombang bahkan berlubang dan parahnya lagi di setiap musim hujan sebagian gedung ruang kelas dan Guru tergenang parah.
Hal ini tentunya sangat memperihatinkan bagi siswa-siswi SMKN 1 Jerowaru, karena menggangu aktivitas belajar mengajar.
Pada tahun 2023 SMKN 1 Jerowaru menerima bangunan DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, untuk pembangunan ruang praktek Siswa, namun hal tersebut masih belum mampu menampung semua siswa dalam proses praktik maupun proses pembelajaran.
Hal-hal seperti ini sudah di sampaikan pihak sekolah kepada pemerintah dan para pihak terkait untuk di tindak lanjuti, namun tidak ada respon.
“Sudah pernah kita sampaikan, tapi tidak ada respon, bahkan kami hanya di berikan toilet,” ungkap Azany Muzzammil Masany Selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Jerowaru.
Ia juga merasa sangat prihatin melihat keadaan sekolah yang sampai tergenang karena masuk air, bahkan sampai mata kaki.
“Anak-anak belajar jadi terganggu, bocor sampai menyebabkan air tergenang, anak-anak jadi tidak nyaman,” jelasnya Rabu (08/01).
Ia juga menegaskan bahwa, bangunanya sudah sangat lapuk, sehingga tidak bisa untuk di perbaiki, jadi harus membangun dari awal.
“Bangunan ini sudah sangat lama, mungkin kurang lebih sekitar 2004, ketika SMA ini berdiri, Kita membutuhkan bangunan baru, bagaimana mau di perbaiki tukang saja tidak berani naik karena takut roboh,”Ungkapnya.
Tuti salah satu siswi kelas X-2 jurusan Desain Grafika mengungkapkan keresahannya terkait belajar di kelas yang kalau hujan selalu bocor bahkan banjir.
“Sangat terganggu, karena ini genteng dan plavonya, seperti yang terlihat sudah bolong, jadi kalau hujan pasti bocor dan buku kita basah, kita harus pindah-pindah jadi belajarnya nggak fokus, terus kalau hujan deras airnya jadi naik, ke atas jadinya kotor pakaian, sepatu,” jelasnya.
“harapannya bisa di perbaiki dengan digantikan gedung baru soalnya mengganggu kenyamanan, saat belajar, semoga segera kita dibangunkan ruang kelas yang baru” lanjutnya.
Hal serupa juga di ungkapkan oleh Sahril, siswa kelas XI jurusan perhotelan, Ia menjelaskan kondisi kelasnya sangat tidak layak, karena kalau hujan bocor, air masuk dan mengganggu aktivitas belajar.
“kondisi sangat tidak baik , soalnya kalau hujan bocor, ketika belajar sangat tidak nyaman, kalau hujan itu turun terganggu belajarnya, harapanya bisa di perbaiki biar bisa nyaman belajar di kelas,” ungkapnya.(SP)