Lombok Timur, selaparangpost.com — SMA NW Kalijaga menggelar kegiatan dalam memperingati Hari Santri Nasional. Perayaan Hari Santri dirangkaikan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang berlangsun di gedung Sekolah, pada hari Sabtu (22/10/22).
Hadir pada kesempatan itu perwakilan yayasan Pontren Darussholihin NW Kalijaga, Kepala sekolah dan para wakil, semua Guru dan Staf dilingkungan SMA NW Kalijaga, serta seluruh Siswa-siswi.
Ketua panitia Abdul Rakib dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur, karena bisa menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada momentum yang tepat, yaitu di memomen Hari Santri Nasional.
“Rasa syukur yang sangat luar biasa atas terselenggaranya maulid hari ini, yang bertepatan dengan perayaan hari santri nasional, yang bisa kita rayakan langsung di momon yang sangat berkahhh,” ucapnya.
Abdul Rakib juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya menyiapkan agenda kegiatan, utamanya kepala sekolah. Dua kegiatan yang diselenggarakan pada kesempatan itu harap Rakib, dapat meningkatkan kesadaran Sisewa-siswi SMA NW Kalijaga sebagai Santri Pondok Pesantren.
“Sebelum saya akhiri, saya berterimakasih kepada semua kalangan yang mendukung terselenggaranya Acara ini, dan berterimakasih kepada pimpinan yayasan juga pengurus, para guru dan para siswa/siswi yang ikut andil mensukseskan acara ini, harapannya semoga kegiatan ini bisa menyadarkan siswa sebagai santri pontren,” ucapnya.
Sementara itu, kepala SMA NW Kalijaga, Mustahyi, M.Pd. saat menyampaikan sambutan, mengajak kepada seluruh Siswa/siswi SMA NW Kalijaga untuk mengingat peristiwa sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sejarah kelahiran Nabi menurut Mustahyi, sebagai penguat ketaqwaan dan keimanan pada Agama Islam. Terlebih lanjut Mustahyi, di era digital saat ini Siswa/siswi banyak disibukkan dengan Gadget.
Kegiatan-kegiatan keagaaman disampaikan Mustahyi, sebagai upaya membentengi siswa-siswi untuk tidak terpengaruh dengan kebiasaan-kebiasaan, yang dapat mengganggu waktu mereka untuk mengingat pelajaran. Dikatakannya (Mustahyi) peran Guru sebagai pendidik sangat penting untuk tidak berhenti mengarahkan siswa binaannya.
“Mengingat kelahiran Nabi berarti mengkaji sejarah nabi, perjuangan beliau, dan Da’wah beliau, hal ini bisa menjadi penguat untuk siswa-siswi kita, apa lagi saat ini mereka banyak disibukkan dengan bermain game yang sangat mudah mereka Akses melalui smart Phone,” tandasnya.
Sebagai rangkaian rangkaian acara peringatan Maulid dan Hari Santi, dalam kesempatan itu juga, dirangkaikan dengan pembagian hadiah untuk Siswa-siswi yang telah mendapatkan prestasi juara pada lomba STQ tingkat desa Kalijaga selatan, diantaranya Juara Hafidz 5 juz atas Nama, siada arrahmah, Juara 2 Hafidz 1 juz atas Nam, a m. Ilmi Hidayatullah, dan Juara 3. Hafidz 5 juz atas Nama, Siti Sahara.
M.Alwi, S.Pd.I. yang dipercaya menyampaikan ceramah Maulid saat itu, mengibaratkan Nabi SAW sebagai Role Model bagi ummat islam. Siswa-siswa dalam pandangan Alwi, saat ini harus menanamkan sifat tauladan Nabi pada diri mereka. Terlebih lanjut Alwi, bertepatan dengan Hari Santri Nasional, agar siswa-siswi sadar identitas mereka sebagai santri pondok psantren.
“Tepat pada hari ini kita merayakan hari santri nasional pula sebagai pengingat para perjuang santri dalam memperjuangkan bangsa Indonesia, ini juga bentuk syukur kita kepada agama Islam yang mengajarkan kita melalui santri kita bisa belajar mana yang hak dan mana yang batil, tentunya banyak foin yang bisa kita ambil hikmahnya dari acara yang penuh keberkahan ini, Meri tetap mengingat perjuangan para pahlawan lebih-lebih kelahiran nabi Muhammad SAW,” pungkasnya.