Lombok Tengah, SP — Bank NTB Syariah nampaknya terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak. Betapa tidak, sebelumnya Bank NTB Syariah melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU dengan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) NTB.
Teken MoU antara Bank NTB Syariah dengan JSIT NTB itu berlangsung di Hotel Lombok Raya pada Rabu (10/8). Dihari yang sama, Bank NTB Syariah melakukan panen raya perdana Jagung Hibrida R7. Ini merupakan program kerjasama antara Bank NTB Syariah dan PT Restu Agropro Jayamas (RAJ).
Baca Juga : BANK NTB Syari’ah dan JSIT Tanda Tangani MoU Kerja Sama Penguunaan Layanan
Acara panen raya perdana jagung hibrida R7 itu berlangsung di Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah. Hadir dikesempatan ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB Rico Renaldy. Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo.
Turut mendampingi Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah Muhammad Usman, Branch Manager Bank NTB Syariah Cabang Praya L Purnawan. Kemudia ada pula Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB Fathul Gani, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Taufikurrahman Pua Note.
Jagung Varietas Hibrida R7 merupakan hasil inovasi anak bangsa yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat kalangan petani kepada bibit yang diproduksi perusahaan-perusahaan luar.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo menyampaikan rasa syukur berkat kerjasama yang baik dengan PT Restu Agropro Jayamas dapat mengakomodasi kebutuhan petani di Lombok Tengah.
Baca Juga : Lomba 10K Samota Bank NTB Syariah Sukses diselenggarakan
Terutama petani yang ada di Kopang dalam budidaya jagung. “Jagung merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mendapatkan perhatian yang cukup tinggi oleh pemerintah,” kata Kukuh.
“Ini mengingat Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu lumbung penghasil jagung tertinggi di Indonesia,” imbuh Dirut Bank NTB Syariah sembari berharap kedepannya PT Restu Agropro Jayamas dapat menginisiasi pabrik pengolahan jagung, sehingga dapat diolah di NTB dan menaikkan nilai dari jagung dan masyarakat mendapatkan nilai manfaat yang lebih.(**)