MATARAM, selaparangpost.com — Sejumlah 175 Kepala Desa dari 8 Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Barat (NTB) mengikuti sosialisa Desa Peduli Penyiaran (DPP). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Lombok Raya Mataram pada hari Senin (19/06/23).
Hadir dalam kesempatan itu Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, Kepala Dinas Kominfo Provinsi NTB Dr. Najamudin Amy, Ketua KPID Provinsi NTB Ajeng Roslinda Motimuri, Kepala Balmon Mataram, Kepala Beacukai, Direktur Penyiaran tv dan radio se NTB.
Dalam kesempatan itu Keala Dinas Kominfo Dr. Najamudin menyampaikan tonggak kemajuan Daerah akan terlihat dari kemajuan masing masing desa yang ada diwilayah tersebut. Karenanya dia menghimbau agar setiap Desa dapat membuka arus informasi seluas-luasnya sebagai sarana publikasi kamajuan dan potensi masing masing desa tersebut.
Dikatakannya, setiap desa bisa mengandeng lembaga-lembaga penyiaran untuk berkolaborasi dalam meningkatkan mutu melalui penyiaran guan memperkenalkan berbagai potensi masing-masing desa. “Bila potensi-potensi desa yang dimiliki tidak disiarkan maka akan diketahui oleh segelintir masyarakat, karenanya harus mengajak lembaga-lembaga penyiaran untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk kebaikan ekonomi dan pariwisata,” katanya.
“Kenapa pentingnya para kepala desa ini karena lembaga penyiaran itu ada di wilayah masing-masing desa dari 70 lembaga penyiaran di NTB,” sambungnya.
Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada KPID NTB atas penyelenggaraan sosialisasi DPP tersebut, sehingga para kepala desa bisa bertemu dengan pimpinan lembaga penyiaran dan stakeholder lainnya.
Sementara itu Ketua KPID NTB Ajeng Roslinda dalam laporanya mengatakan fungsi pengawasan terhadap penyiaran tidak cukup hanya dilakukan KPID. Sehingga terobosan KPID untuk memaksimalkan funsi pengawasan, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, yang telah tersentuh oleh arus penyebaran informasi secara masif.
“Berangkat dari itu, KPID membuat terobosan baru melibatkan masyarakat sebagai pengawas partisipan yang baru berbasis desa sehingga KPID mengeluarkan pedoman Desa Peduli Penyiaran yang pertama di Indonesia,” jelasnya.
Menyampaikan sambutannya, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi DPP harus mampu memberikan feedback yang positif. Sehingga masyarakatnya bisa menikmati siaran dan berita yang sehat dan lain sebagainya. “Di era digitalisasi KPID harus lebih maju bagaimana menyuguhkan program yang kreatif dan inovatif bermanfaat bagi desa tentunya bisa menikmati siaran yang sehat dan tidak hoax,” kata Bang Zul.(Red)