MATARAM, selaparangpost.com — Beberapa hari belakangan ini, beredar isu dugaan adanya penyergapan 3 Oknum legeslator Provinsi NTB. Isu yang menjadi perbincangan hangat hampir disemua kalangan elit tersebut, diduga karna adanya penyalahgunaan obat terlarang.
Direktur Lombok Global Institut (Logis) NTB M. Fihiruddin memberi pernyatan terkait adanya isu dugaan penyergapan tersebut. Dirinya (Fihirudin) bahkan secara tegas, Ia meminta pihak DPRD NTB untuk lebih terbuka dan jujur kepada masyarakat akan kasus itu.
Fihir meminta agar pimpinan DPRD NTB seyogyanya merespon positif informasi itu. Bukan sebaliknya akan mengajukan somasi atau menantangnya membuka siapa oknum anggota DPRD NTB yang dimaksud.
“Memang ada peristiwa dugaan penyergapan oknum anggota DPRD NTB terkait narkoba itu, Silakan pimpinan dewan terbuka kepada masyarakat dong,” ujar Fihir kepada wartawan Rabu (12/10/22) pukul 20.00 wita.
Lebih lanjut, Fihir berharap agar pimpinan DPRD Provinsi NTB segera melibatkan BNN Provinsi NTB dan Kepolisian Daerah NTB untuk melakukan pemeriksaan, untuk memastikan kebenaran isu tersebut.
Senada dari itu Ketua Umum Gempar NTB Hamzan Halilintar, memberi penguatan atas statement yang disampaikan Dir. Logis NTB itu.
Menurut Hamzan apa yang disampaikan Fihir, perlu didukung Masyarakat NTB.
“Jadi memang benar, ketua DPRD NTB harus berani mengajukan tes urin dan rambut bagi anggota DPRD NTB,” kata hamzan pada hari kamis (13/10/22).
Isu yang berkembang saat ini lenjut Hamzan, sangat tidak elok. Dugaan penyergapan tersebut dinilai Hamzan dapat merusak kepercayaan masyarakat pada legeslatif.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Bq. Isvi Rupaeda yang memilih tidak menjawab saat dikonfirmasi, memberikan tanggapannya melalui konfrensi pers, yang digelar pada hari Rabu (12/10/22) dikantor DPRD Provinsi NTB. Ia secara tegas membantah adanya dugaan tersebut.
“Setelah kami berkomunikasi bersama pihak-pihak, dan bersama semua fraksi, isu tersebut tidak benar,” tegas Isvi, yang saat itu didampingi oleh Wakilnya Naufar Furqoni Farinduan dan Muzihir.
Baiq Isvi bahkan meminta data real, apabila isu dugaan 3 angotanya yang diciduk BNN karena kedapatan menggunakan obat terlarang, benar adanya.
“Jika ada data serahkan pada kami, atau kepada pihak yang berwajib,” katanya.
“Isu ini sudah menjadi belunder, satu sisi pertanyaan, disisi lain menyebutkan 3 orang anggota dewan,”
Sebelumnya Dir. Logis NTB M. Fihirudin enggan memberikan keterangannya terkait 3 orang yang diduga terlibat isu penyergapan tersebut.
“Saya faham prosedurnya, dan tetap tudak akan membuka ke publik siapa para oknum itu,” ucap Fihir.