Lombok Tengah, selaparangpost.com — Salah satu rangkaian Pekan Budaya Sasak (PBS) Jilid II yang dilaksanakan HIMMAH NW Komisariat UNW Mataram Kampus Anjani, yaitu Parade Budaya.
Kegiatan parade dimaksud diikuti ratusan orang yang terdiri dari Kader HIMMAH NW, Masyarakat setempat, dan pemerintah desa Gapura, yang dilaksanakan mulai dari pukul 14.00 wita., pada hari Sabtu, (21/01/23).
Peserta yang mengikuti parade budayab tersebut, berjalan dari titik star, di Dusun Ketapang Desa Gapura menuju titik Finish di Kantor Desa Gapura kecamatan Pujut.
Ketua Panitia Wa’adatil Uyun saat memberikan keterangan menyampaikan, kegiatan parade budaya tersebut adalah rangkaian dari kegiatan pekan budaya sasak. Disebutkan Waada, kegiatan tersebut juga sebagai wadah silaturrahmi, agar kader HIMMAH NW bisa menyatu secara emosional dengan masyarakat.
“Seperti yang sudah kami rencanakan, Parade Budaya ini sebagai sarana silaturrahmi, dan kami para kader bisa lebih menyatu secara emosional dengan masyarakat setempat,” ujar Waada.
Ketua Panitia yang saat ini sedang berada di semester 5 Pendidikan Bahasa Indonesia lebih jauh menjelaskan, HIMMAH NW Sebagai Insan Berbudaya sudah selayaknya memberi perhatian terhadap tardisi dan kearifan lokal. Dikatakannya, arus globalisasi saat ini harus dibatasi dengan penguatan nilai budaya dan tradisi.
“Kader HIMMAH NW sebagai Insan yang berbudaya, harus memberikan solusi untuk membatasi arus globalisasi dan informasi hari ini, salah satunya dengan kegiatan ini,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Waada menyampaikan, konsep yang dibangun dalam parade budaya itu, dengan mengkolaborasi budaya masyarakat sasak dengan tardiai Nahdlatul Wathan, yang pernah di contohkan pendiri NW Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
“Selain pertunjukan budaya sasak, juga kami kolaborasikan dengan mensyiarkan tradiai Maulana Syaikh,” ucapnya.
Pada titik finish kegiatan parade, peserta yang ikut dalam kegiatan ini, disajikan pertunjukan prisean, yang berlansung di lapangan Kantor Desa Gapura.
“Kami juga menampilkan perisean usai parade, walapun secara sederhana tapi masyarakat sangat antusias dengan yang kami sajikan,” ujarnya.
“Menutup kegiatan kami, seperti yang kami laksanakan malam ini, kami menutup seluruh agenda Pekan Budaya (PBS) dengan Pentas Seni, dan Grand Opening,” tutup Waada saat malam puncak. (Red)