Mataram, Selaparangpost.com — Memperingati Hari Guru Nasional, Pimpinan Pusat (PIMPUS) Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Pola Asuh Anak dan Remaja dalam menekan angka pernikahan dini pada era digital” Rabu (23/11/22).
Kegiatan Seminar yang berlansung di Hotel Aston INN Mataram diikuti oleh 200 orang Peserta, baik secara luring dan daring.
Dalam pidato sambutannya, Ketua Pimpus PG NW Hj. Lale Yaqutunnafis, S.Sos., MM menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan langkah kongkrit PGNW dalam mendukung program Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia, dan Program Tim Penggerak PKK Provinsi NTB dalam menekan angka Pernikahan Usia Dini di NTB secara Khusus dan di Indonesia secara umum.
“Persatuan Guru Nahdlatul Wathan meliliki kewajiban dalam mendukung progam pemerintah sebagai upaya menekan angka pernikahan usia dini. Kegiatan ini merupakan langkah Kongkrit PGNW dalam menjalankan kolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Program Tim Penggerak PKK Provinsi NTB dalam menyelesaikan persoalan Pernikahan Dini,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, dalam menyelesaikan persoalan Pernikahan Dini pola asuh, asih dan asah yang dimiliki oleh orang tua dan guru tidak boleh lemah dan harus siap dalam menghadapi tantangan di era digital globalisasi.
“pendidikan orang tua dan guru pada generasi bangsa harus dikuatkan. Pola asuh, asih dan asah tidak boleh lemah agar generasi bangsa siap menghadapi tantangan lingkungan di era digital globalisasi dengan karakter anak bangsa yang mampu menciptakan hidup yang berkualitas kedepannya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) yang diwakili oleh Sekjen PBNW Prof. Dr. Fahrurrozi Dahlan, QH., MA, dalam sambutannya bmenyampaikan apresiasi kepada PIMPUS PGNW yang telah memberikan literasi dan edukasi untuk memperbaiki kondisi anak bangsa melalui seminar pola asuh anak dan remaja dalam mengantisipasi dan mencegah pernikahan usia dini di era digital.
“Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Wathan mengapresiasi kegiatan PIMPUS PGNW menjadi lokomotif terdepan dalam memberikan literasi dan edukasi yang sangat produktif tentang pola asuh anak dan remaja dalam mengatasi dan mencegah pernikahan usia dini,” pungkasnya.
“PGNW sebagai badan otonom Nahdlatul Wathan telah, sedang dan terus menebarkan edukasi konstruktif untuk memperbaiki kondisi anak bangsa, lebih-lebih dalam mencegah pernikahan anak usia dini,” tutupnya.
Acara ini menghadirkan narasumber dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang diwakili oleh Ibu Rini Handayani, S.E.,MM selaku Deputi pemberdayaan hak anak, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E.,M.Sc dan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Nauvar Furqony Farinduan, SH.,M.BA.
Acara tersebut juga dirangkaikan dengan Penandatangan MoU antara PIMPUS PGNW dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Dan Penandatanganan MoU antara PW PGNW dengan Tim Penggerak PKK Provinsi NTB tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.