LOMBOK TIMUR, selaparangpost.com — Pada Senin, 27 Mei 2024 mendatang, Komunitas Kelas Reading Buya Syafii Lombok bekerjasama dengan Sunrise Land Lombok akan menggelar Haul Ke-3 Ahmad Syafii Maarif di Sunrise Land Lombok dengan tema “Agama dan Estetika”. Acara ini akan berlangsung selama satu hari satu malam dengan konsep acara nge-camp. Jadi peserta akan menginap satu malam.
Acara Haul ini akan menampilkan berbagai kegiatan literasi, yakni Kelas Membaca dan Menulis yang dikhususkan untuk peserta yang naskahnya sudah lolos seleksi. Dalam hal ini, panitia mengadakan sayembara naskah esai terbuka untuk umum. Terkait penyeleksian dan pengumumannya sebelum acara dilaksanakan.
Pada malam harinya, akan diadakan diskusi ke-islaman yang terbuka untuk peminat kajian ke-islaman dan masyarakat luas. Diskusi ini akan menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi dan pakar keislaman. Oleh karena itu, bentuk konsep kegiatan ini peserta yang terpilih atau lulus koreksi akan menginap/nge-camp di Sunrise Land Lombok, Desa Labuhan Haji, Kecematan Labuhan Haji, Lombok Timur.
Dari penjelasan M. Azmi, Ketua Panitia, pemilihan tema Haul ke-3 ini bertujuan untuk mengembalikan semangat estetika dalam khazanah KeIslaman dan memperindah kehidupan umat Islam.
“Kegiatan ini membahasan tentang Estetika sering diabaikan dalam kajian keIslaman, yang menyebabkan Islam tertinggal dalam hal capaian estetika,” lanjutnya.
Komunitas Kelas Reading Buya Syafi’i Lombok, yang dibentuk sejak tahun 2022, merupakan komunitas pembaca dan pelajar yang berfokus pada kajian tentang pemikiran keIslaman dan sastra. Fokus utama komunitas ini adalah pada isu-isu keagamaan (Islam) dan sastra. Mereka terinspirasi dari buku-buku Ahmad Syafii Maarif, mantan PP Muhamadiyah 1998-2005, yang membahas isu-isu agama, negara, dan kemanusiaan.
Dalam upaya menampung fokus terhadap isu-isu tersebut, komunitas ini mengambil nama dari Ahmad Syafii Maarif dan fokus pada diskusi seputar agama, sastra, manusia, zaman, politik, dan sejarah. Mereka telah menyelenggarakan berbagai diskusi dengan berbagai komunitas dan kampus di Lombok.
Sementara itu Qori’ Bayyinaturrosyi, Direktur Sunrise Land Lombok mengaku bahwa keberadaan komunitas Reading Buya Syafii Lombok ini meningkatkan gairah pemikiran di Lombok Timur, khususnya Lombok.
“Komunitas ini sangat penting karena menghidupkan peradaban masyarakat, jadi sangat dibutuhkan dalam masyarakat,” ungkapnya.
Stigma masyarakat terhadap distenasi wisata masih negatif, lanjutnya, dengan adanya komunitas atau kegiatan edukatif bisa menghilangkan stigma, tumbuh inspirasi terhadapap masyarakat sekitar.
Masih dari keterangannya, kegiatan Haul ke-3 Komunitas Reading Buya Syafii ini sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran masyarakat, oleh sebab itu berpotensi meminimalisir permasalahan dalam masyarakat, seperti halnya kriminal.
“Seperti kegiatan edukatif yang selalu kami selenggarakan di sini, potensi kegiatan ini bisa meminimalisir kasus kriminal, ekonomi, dan permasalahan masyarakat lainnya,” tutupnya.
Adapun kegiatan mereka di antaranya kelas menulis, kegiatan mingguan seperti diskusi terkait pemikiran Buya Syafii dan pemikiran keislaman lainnya, ada juga program bulanan seperti Mimbar Obituari, kegiatan diskusi yang berfokus membicarakan pemikiran-pemikiran tokoh penting, seperti yang dibahas pada Mimbar Obituari sebelumnya, yakni Umbu Landu Paranggi.
Acara Haul Ke-3 Ahmad Syafii Maarif di Sunrise Land Lombok diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggali lebih dalam tentang hubungan antara agama dan estetika serta memperkaya pemahaman tentang keislaman dan kehidupan umat Islam secara keseluruhan. (Zan/SP)
Pewarta : PAUZAN AZIMA