Lombok Timur, selaparangpost.com — Dalam rangka pengabdian ke 34 tahun, Alumni Taruna Akabri tahun 1989 (ALTAR’89) gelar kegiatan Bhakti Sosial dan Bhakti Kesehatan Secara Serentak dengan mengangkat tema TNI – POLRI Mengabdi Tiada Henti Untuk Indonesia Maju.
Sementara itu Polres Lombok Timur menggelar acara serupa bertempat di Gedung Dharma Polres Lombok Timur, Sabtu (26/08/23), pukul pukul 08.30 wita.
Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono S.H., S.I.K., M.H., bersama Dandim 1615 Lotim Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro memantau secara langsung pelaksanaan kegiatan bakti kesehatan Dalam Rangka Pengabdian Ke-34 Tahun Altar 1989 di Polres Lotim.
Melalui Video Conference, Kapolri Jederal Listyo Sigit Prabowo didampingi panglima TNI Yudo Margono mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran kegiatan Altra 1989, TNI Polri mendukung penuh kegiatan untuk mensejahterakan masyarakat, tandasnya.
Senada dengan Kapolri, Kapolda NTB Irjen Pol. Djoko Poerwanto mengatakan Kapolda NTB mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan acara. Ia juga menyoroti kegiatan serupa yang dilakukan oleh TNI Polri dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat.
Semua kegiatan ini merupakan bukti konkret dari sinergi dan solidaritas antara TNI dan Polri serta komitmen kami untuk terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui berbagai pelayanan kesehatan dan bantuan sosial, diharapkan bahwa pengabdian TNI dan Polri akan terus membawa manfaat nyata bagi Indonesia yang lebih maju.
Sementara itu Kapolres Lotim Berharap kegiatan “Altar 89” memberikan dampak positif kepada masyarakat. “Kita harapkan dengan adanya Bhakti Sosial dan Bhakti Sosial dalam rangkan Pengabdian Ke-34 Tahun Alumni Taruna Akabri tahun 1989 (ALTAR’89) ini dapat memberikan manfaat kepada Masyarakat,” Katanya.
Lanjut Hery, dalam kegiatan tersebut ada 1200 sembako yang disalurkan kepada Masyarakat.
“Ada 1200 sembako yang kami salurkan kepada Masyarakat yang membutuhkan bersama dengan anak Yatim. Selain itu Polres Lotim juga memberikan Pelayanan kesehatan dan Personel kami bersama Prajurit TNI Kodim 165 dan Instansi terkait juga melakukan Donor Darah. jalannya Acara ini tentunya kami didukung oleh pihak terkait seperti, Dinas Kesehatan Lotim, RUmah Sakit Swasta (RSI Namira), PMI dan Instansi terkait lainnya,” pungkasnya.
Selain itu P.S., Kasi Humas IPTU Nikolas Osman menerangkan “kegiatan ini didukung oleh semua pihak baik itu Masyarakat penerima Manfaat bantuan Sosial dan Layanan Kesehatan maupun Instansi terkait,” Ujar Osman.
“Kita adakan pelayang kesehatan, Donor Darah, pemeriksaan balita stunting, dan pemberian bantuan sosial,” tambahnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok mengungkapkandukungan penuh terhadap terlaksananya kegiatan dimaksud “kami mendukung kegiatan pengabdian ke 34 tahun, Alumni Pengabdian Ke-34 Tahun Alumni Taruna Akabri tahun 1989 (Altar’89) yang mengusung Tema TNI – POLRI Mengabdi Tiada Henti Untuk Indonesia Maju, kegiatan ini sangat bermanfaat dan dirasakan oleh Masyarakat”. Pungkasnya.
Disamping itu, terkait pelayanan Stunting Koordinator Gizi Puskesmas Selong Sutriani menyampaikan, untuk balita stunting pihaknya melakukan pemeriksaan, antropometri, dan penyuluhan.
Dikatakan Sutriani, angka Stunting khususnya di lombok Timur masih cukup banyak. Sebagai salah satu upaya, memberikan penyuluhan cara pola asuh yang baik untuk orang tua balita stunting.
“Kami membantu Polres Lotim untuk menangani pemeriksaan balita stunting, kan kita tahu Pemerintah provinsi juga sedang berkonsentrasi menagani penurunan angka stinting di NTB, alhamdulillah pada kegiatan 34 Tahun pengabdian TNI-Polri, Polres Lotim berinisiatif membantu,” ucap Satriani.
Satriani menambahkan, penyuluhan atau parenting bagi orang tua Balita, bertujuan untuk memberikan pemahaman cara pola asuh yang baik. Selain itu juga disebutkan, faktor utama penyebab terjadinya Stunting adalah kurangnya kesadaran keluarga, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Faktor utama sebenarnya lingkungan keluarga, seperti menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sanitasi yang baik, dan juga Pola asuh yang baik, itulah yang kami lakukan selain pemeriksaan, pada kegiatan ini,” pungkasnya.