Lombok Utara, selaparangpost.com — Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, Aliansi Mahasiswa Kabupaten Lombok Utara (KLU) gelar Focus Group Discussion (FGD). FGD yang di gelar Hipunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (HIMMAH NW) Cabang KLU, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Hamzar Lombok Utara, FKMLU Lombok Utara, dan perwakilan Nelayan Kecamatan Bayan, mengecam keputusan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
Aspirasi kecaman Nelayan dan Mahasiswa Lombok Utara disampaikan melalui agenda FGD, yang berlangsung di Aula SAR Polres Lombok Utara, pada hari Kamis (08/09/220.
Turut hadir mendengarkan aspirasi saat itu Ketua DPRD KLU, Wakil Bupati KLU Danni Karter, Dinas Sosial dan Perindag.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) HIMMAH NW KLU Ahyar rosidi, menyatakan sikap penolakannya atas kenaikan harga BBM subsidi dihadapan para pejabat yang hadir saat itu.
“Kenaikan harga BBM akan mengganggu perekonomian,terutama ekonomi keluarga, jadi secara tegas kami menolak keputusan pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu diri pihak Nelayan, mereka memandang naiknya harga BBM subsidi mengakibatkan banyak kapal nelayan mangkrak akibat tingginya operasional BBM.
Dari pemaparan yang disampaikan oleh Para Mahasiswa dan Nelayan KLU, ketua DPRD Lombok Utara memaklumi dan menerima aspirasi mereka, dan berjanji akan meneruskan ke DPR RI.
“Dalam hal ini sama apa yang di sampaikan oleh ketua HIMMAH NW kaitannya tuntutan untuk menolak penyesuaian harga BBM, Kami akan berusaha untuk meneruskan,” ucap ketua DPRD Kb. Lombok Utara.
Kegiatan FGD tersebut diakhiri dengan penandatangan pernyataan penolakan , yang berisi poin-poin sebagai berikut :
1. Agar pemerintah segera mereset/membatalkan kenaikan harga BBM.
2. Pimpinan DPRD Kab. Lombok Utara menyatakan secara terbuka serta menandatangani penolakan kenaikan harga BBM.
3. Agar pemerintah menentukan sikap serta menemukan solusi yang pro-rakyat.