Jakarta — kebohongan yang diutarakan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dibalas sindiran dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Ngabalin mempertanyakan kebijaksanaan Rizieq sebagai tokoh agama. Dia menilai ucapan Rizieq itu tak layak disampaikan seorang ulama.
“Apakah layak dari seorang ulama atau seorang yang punya predikat sebagai habaib bisa mengeluarkan statement seperti itu?” tutur Ngabalin pada wartawan, Kamis (21/7).
Sontak, Loyalis Rizieq pun ramai-ramai membela pernyataan darurat kebohongan.
Dirilis CNN Indonesia, Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif menegaskan pernyataan itu tak ditujukan ke pemerintah.
Slamet heran jika ada orang yang tersinggung dengan seruan darurat kebohongan. Dia menyindir balik pihak-pihak yang mengkritik Rizieq karena pernyataan itu.
“Enggak usah tersinggung kalau memang bukan tukang bohong. Jadi, kalau saya menilai ucapan HRS kemarin itu seperti spirtus buat kita semua,” ujar Slamet.
Diketahui sebelumnya, Rizieq Shihab menyerukan revolusi akhlak sesaat setelah bebas bersyarat. Dia berkata ada sejumlah keadaan genting yang dialami Indonesia, termasuk darurat kebohongan.
“Negeri kita lagi darurat kebohongan karena itu yang saya ingin sampaikan di sini, apakah itu darurat kebohongan, apakah itu darurat korupsi, apakah itu darurat kedzaliman, apakah itu darurat utang, apakah itu darurat ekonomi, dan lain sebagainya,” ucap Rizieq pada konferensi pers, Rabu (20/7), ungkapnya.