JAKARTA, selaparangpost.com — Program Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu (PEPADU) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi finalis Top Inovasi pelayanan publik Pemprov NTB tahun 2023. Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah menyampaikan persentase tersebut dihadapan tim panel independen di jakarta pada hari Kamis (13/07/23).
Program yang yang diusung Disnakertrans Provinsi NTB tersebut, masuk sebagi inovasi pelayanan pada ajang Top Inovasi Terpuji dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan RB Republik Indonesia.
“Di Jakarta mempresentasikan Inovasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menghadirkan PEPADU, Pelatihan Terpadu dan Terintegrasi di BLK kami sehingga yang dilatih betul-betul bisa di serap oleh Industri,” kata Bang Zul.
Program PEPADU tersebut merupakan implementasi dan pengembangan Program Unggulan Revitalisasi BLK dengan cara melengkapi instrumen-instrumen yang dibutuhkan mulai dari hulu ke hilir. Yakni proses penyiapan kompetensi calon tenaga kerja di lembaga-lembaga pelatihan kerja, baik di BLK maupun LPKS secara terpadu bersama dunia industri hingga fasilitasi dan pendampingan pasca pelatihan bersama stakeholder terkait. “Sebelum ada PePadu Plus, saya sudah mengkritik BLK karena belum ada progres terkait penyerapan SDM di dunia industri secara maksimal, sehingga angka pengangguran masih tinggi,” terang Bang Zul.
“Sebelum ada PePADU Plus, BLK hanya melatih saja tanpa melihat penyerapannya. Namun sejak tahun 2021 melalui PePADU Plus, pendekatan pelatihan dirubah, yaitu bekerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDI). Siswa tidak hanya diberi pelatihan sesuai dengan permintaan industri, tetapi juga langsung praktik di dunia industri, sehingga ketika selesai pelatihan bisa langsung terserap di dunia industri,” imbuhnya.
Kehadiran Pepadu diterangkan Bang Zul, menunjukkan hasil yang signifikan. Merujuk dari data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 4,22% dengan jumlah pengangguran 130 ribu orang, menurun di tahun 2021 menjadi 3,01% dengan jumlah pengangguran 82.490 orang, dan kembali menurun di tahun 2022 menjadi 2,89% dengan jumlah pengangguran 80.830 orang.
“Data tersebut menunjukkan adanya hasil yang signifikan dari program PePADU plus dalam menurunkan angka pengangguran di NTB. Bahkan tingkat serapan kerja hasil pelatihan BLK yang sebelumnya hanya 26% sekarang menjadi 94%,” pungkasnya.
Gubernur NTB mengupresiasi strategi yang dibangun Disnaker NTB. Dikatakannya, dalam proses penyelenggaraannya, program Pepadu tidak mudah. Namun dengan kerja keras tim, program tersebut bisa terwujud, dan menunjukkan hasil yang signifikan, hingga masuk sebagai finalis top inovasi pelayanan publik tahun 2023.
“Saya salut dengan Disnakertrans NTB yang menjadikan semua ini menjadi nyata. Ini merupakan boosting confident bagi kami untuk mengambil langkah awal yang nyata. Karena perjalanan panjang kesuksesan selalu dimulai dengan langkah awal yang nyata,” ujarnya.