Lombok Tengah, selaparangpost.com — Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW), melakukan penanaman 10 ribu batang pohon di Wisata benang Stokel Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah (Loteng), pada hari Sabtu (18/11/24).
Kegiatan tersebut untuk menyambut peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 78, yang jatuh pada tanggal 25 November 2023 mendatang.
Para guru dan muslimin muslimat, ikut ambil bagian dalam kegiatan sakral tersebut, yel yel “PGNW hijaukan dunia”, terdengar menggelegar diucapkan sebelum para peserta berpencar untuk menanam puluhan bibit pohon, yang sudah di bagikan panitia.
Turut hadir pada kesempatan itu Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Wathan Lale Syifaunnufus, M.Farm, Ketua Umum Pimpinan Pusat PGNW Lale Yaqutunnafis, S.Sos., MM, beserta seluruh anggota PG NW.
Ketua Umum Pimpinan Pusat PGNW Lale Yaqutunnafis, mengatakan kegiatan penghijauan ini sebagai bentuk kepedulian PGNW akan kelestarian alam sehingga sumber-sumber mata air yang mulai kering bisa muncul kembali dengan banyaknhya pohon-pohon yang masih hidup di pegunungan dan ruang hijau terbuka.
“Kegiatan yang mengambil tagline PGNW Hijaukan Dunia ini sebagai rangkaian acara peringatan Hari Guru Nasional 2023,” kata Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil Lotim Utara ini.
Lale Yakutunnafis mengatakan, kegiatan menanam pohon bersama para santri tersebut merupakan bentuk edukasi mencintai alam. “Hajatannya menanam pohon ini semata-mata menunjukkan kepedulian bahwa betapa pentingnya reboisasi setelah berapa tahun terakhir hutan ditebang dan lain sebagainya oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.
Disampaikan Umi Yaqut panggilan akrabnya, untuk para peserta utama penanaman pohon terdiri dari para santri, guru, mahasiswa dan turut serta jamaah Nahdatul Wathan.
“Lebih dari dua ribu yang hadir menanam, santri-santri kita cukup antusias. Ada 10 ribu pohon yang kita tanam hari ini. Kalau untuk pohon ada jenis sengon, mahoni, dan pohon jati, ” kata Lale.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (Pimpus) Muslimat NW Hj. Lale Syifaunn Nufus yang juga ikut dalam penghijauan ini mengatakan lahan hijau semakin menyempit, salah satu contoh di Jakarta, lahan hijau sudah berubah menjadi bangunan, mall, gedung gedung pencakar langit dan yang lainnya.
Di NTB, khususnya di Loteng pembangunan tidak sepadat Jakarta, namun sering kali pihaknya membaca di media masa yang mengabarkan, debit air telah menyusut drastis, sehingga kebutuhan air jadi persoalan masyarakat, padahal hutan sebagai paru paru dunia, khususnya di Loteng masih terbilang luas.
“Jika bicara hutan, kita di NTB khususnya di Loteng, memiliki bentangan hutan yang luas, namun kenapa air minum selalu jadi persoalan yang tidak pernah kunjung selesai,” katanya.
Melangkah dari persoalan tersebut, pihaknya mulai berfikir apakah bentangan hutan yang begitu luas, tidak di barengi dengan penghijauan.
Sehingga, pihaknya bersama guru dan muslimat NW, mengagendakan penanaman 10 ribu pohon di wisata Benang Stokel Batukliang Utara Loteng.
Penanaman 10 ribu pohon tersebut, lanjut Caleg DPR RI Dapil Lombok dari Partai Gerindra nomor urut 1 ini, salah satu langkah memanfaatkan lahan yang kosong, untuk menyelamatkan hutan, dengan cara menanami pepohonan, dengan harapan kebutuhan air bersih terpenuhi dan kelak di harapkan, bisa di nikmati anak cucu kita, khususnya di Loteng.
“Apa yang kita lakukan saat ini, jelas tidak semerta manfaatnya kita nikmati, namun mari kita berfikir untuk masa depan anak cucu kita kelak,” pintanya
Bupati Lombok Tengah L Pathul Bahri yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, sangat mengapresiasi para guru dan santri yang telah melakukan kegiatan peduli lingkungan.
“Terima kasih kepada guru dan santri atas kepeduliannya terhadap lingkungan. Mengingat kondisi air laut di Asia Pasifik memanas maka terjadi El Nino yang itu berimplikasi terhadap panas bumi akhirnya terjadi panas yang berkepanjangan,” ujar Pathul