MATARAM, selaparangpost.com — Pernyataan Direktur Utama PT. Aviasi Pariwisata Indonesia (In Journey) Dony Oskaria pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI sangat mengejutkan. Dony Oskaria saat itu mengungkap adanya kerugian besar yang timbul dari pelaksanaan Word Superbike (WSBK) di Sirkuit Internasional Pertamina Mandaika.
Akibat dari kerugian tersebut Dony menyatakan akan melakukan renegosiasi untuk menghilangkan penyelenggaraan WSBK tersebut sebagai upaya mengurangi kerugian.
Pernyataan Dony tersebut menjadi sorotan publik, tak terkecuali pihak pemerintah daerah lombok tengah maupun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menanggapi pernyataan itu Gubernur Nuusa Tenggara Barat Dr. Zulkieflimansyah memandang InJorney dan ITDC tidak menagkap arahan presiden RI Djoko Widodo. Bang Zul dalam keterangan resminya tersebut mengatakan keputusan menghilangkan WSBK sebagai salah satu bagian dari Event Sport Tourism di KEK Mandalika adalah keputusan keliru. Event di KEK mandalika seharusnya ditambah sebagai produk jualan kategori tourism, bukan mengurangi yang justru akan menghilangkan sebagain roda peningkatan perekonomian dan UMKM.
“InJourney dan ITDC tidak mampu menangkap pesan khusus Presiden Jokowi ketika menghadirkan Sirkuit Mandalika dengan WSBK dan MotoGP-nya, alih-alih ingin menambah kegiatan malah mengurangi,” kata Bang Zul.
Disatu sisi Bang Zul memandang, kerugian awal dari penyelenggaran Event tidak menjadi ppertimbangan satu-satunya. Menurutnya Sigma perekonomian juga harus menjada tatapan penting sebagai acuan. “Awal-awal penyelenggaraan sport event jarang yang langsung untung, karena sponsor masih terbatas dan mereka semua juga wait and see untuk bantu, penyelenggara boleh saja rugi tapi sigma atau dampak keseluruhan terhadap ekonomi ini yang harus dipertimbangkan dan dijadikan acuan,” jelasnya.
“Dari dua penyelenggaraan WSBK dan MotoGP, sigmanya sangat positif, kajian BPS dan berbagai lembaga sudah menyimpulkan dan mengemukakan fakta itu,” tegasnya.
Bang Zul berharap agar promosi dilakukan dengan efisien dan sasaran yang jelas, sebagai strategi meningkatkan pengunjung. Ia juga menyampaikan keberhasilan Pemerintah Provinsi yang dengan segala keterbatasannya bisa mendapatkan kepercayaan sebagai pelaksana MXGP yang tahun ini diberikan jatah 2 Seri, MXGP Samota Sumbawa dan MXGP Selaparang Lombok.
“Kalau pemda seperti kami dengan segala keterbatasan bisa melaksanakan 2 seri MXGP, InJourney dengan segala instrumen dan jaringan BUMN mestinya lebih bisa, BUMN-BUMN besar kita masih banyak yang melakukan promosi-promosi kuran efisien dan dann bahkan salah sasaran, tinggal dibelokkan ke penyelenggaraan event di Mandalika, saya kira InJourney akan bisa untung atau minimal tidak rugi,” tandasnya.
Lebih lanjut Gubernur Nusa Tenggara Barat bersedia sebagai penyelenggara WSBK apabila InJorney merasa tidak sanggup karena alasan kerugian. Menurutnya Sirkuit Mandalika sangat potensial dari segi Branding Sport Tourism, tidak hanya pelaksanaan Moto GP dan WSBK Event-event lainpun bisa dimasukkan sebagai strategi untuk menarik investor.
“Kalau memang InJourney nggak sanggup, diserahkan saja pengelolaan Sirkuit Mandalika itu pada Kami Pemda NTB, Insyaallah jangankan WSBK dan MotoGP, yang lain pun banyak yang bisa kami lakukan dengan sirkuit yang luar biasa ini,” tutupnya.(Red)