Mataram, selaparangpost.com — Media Mingguan Suara Rinjani memperingati puncak hari ulang tahun yang ke 7 di Hotel Lombok Raya Mataram, Sabtu malam (14/01/23).
Dalam kesempatan tersebut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, HM Juaini Taofik, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Lombok Timur, Fauzan, dan perwakilan Polres Lombok Timur, yang diwakili Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nikholas Osman, semua jurnalis dan keluarga jurnalis Suara Rinjani dari 8 kabupaten dan kota se Provinsi NTB.
Dalam sambuatnnya, Sekda Lombok Timur HM Juaini Taufik memberikan apresiasi atas usia yang ke-7 Suara Rinjani berharap tahun depan diusia emasnya yang ke 8 tetap berkarya. Lebih baik miskin duit dari pada generasi ini miskin konsep.
“Jujur saya katakan, selama ini saya tidak pernah mendengar info tentang wartawan Suara Rinjani yang neko-neko. mereka berjalan dengan keprofesionalan. Dengan menjadi wartawan kita akan terus belajar meningkatkan kapasitas diri. Dimana dalam karya-karyanya akan bersentuhan dengan masyarakatan,” terangnya.
Kemudian lanjut Sekda Taofik, di era digitalisasi dan keterbukaan informasi sekarang, media harus terus menawarkan semangat optimisme, demokratisasi dan keterbukaan informasi publik.
“Sebuah keberuntungan saya ketemu dengan wartawan dan berinteraksi dengan baik juga punya referensi yang baik,” imbuhnya.
Kata Sekda, pada acara malam tasyakuran ini di samping meningkatkan rasa kekeluargaan kita, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, karena wartawan berhadapan dengan semua sektor, baik birokrasi, pengusaha, politisi dan sebagainya bahkan Presiden Jokowi menekankan dalam menyampaikan informasi tidak hanya pesan itu terkirim tapi harus sampai ke hati pembaca dan masyarakat.
“Seorang Jurnalis harus terus menerus meningkatkan kompetensinya. Saya sangat menghargai wartawan yang pertanyaannya bagus, namun ada juga wartawan yang kontekstual bagus tapi konseptualnyan kurang bagus. Yang bagus adalah kontekstual dan konseptual saling mengisi, artinya mari terus meningkatkan kompetensi kita,” pungkasnya.
Pemimpinan Redaksi Suara, Rinjani Hasanah Efendi dalam sekapur sirihnya mengatakan saat ini media cetak memiliki tantangan yang cukup berat, salah satunya dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Ini yang menjadi penyebab juga banyak media cetak cetak gulung tikar karena tidak mampu bertahan dan bersaing dengan media online yang menjamur. Tapi kita tidak berkecil hati dan tidak pesimis. Para awak media Suara Rinjani menanamkan sikap optimisme dalam diri dan memiliki integritas sehingga mampu bertahan dalam di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dihadang ancaman resesi.
“Alhamdulillah Mingguan Suara Rinjani, masih terbit sampai sekarang, ini tentunya tak terlepas dari manajerial dan komitmen wartawan Suara Rinjani. Meskipun demikian kami juga tidak menutup mata dengan pesatnya teknologi sehingga kami melakukan konvergensi media dan menerbitkan portal media online suararinjani.com pada tahun 2018,” urainya.
Lanjutnya, hingga usia yang ke 7 ini, Media Suara Rinjani memiliki 8 biro di kota dan Kabupaten di NTB dengan menyuguhkan berita 100 persen lokal alias seputar NTB.
“Semua berita yang di Media Suara Rinjani adalah berkaitan dengan informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat NTB, tidak ada yang tendensius. Semua yang kami lakukan adalah sesuai dengan fakta, adapun yang memuat kritikan, semata-mata untuk kemajuan daerah bukan tendensius,” ungkapnya.
Katanya, media adalah mata hati masyarakat sehingga pemerintah bisa memberikan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, karena itulah kami berharap sinergi ini terus berlanjut dengan baik di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat. “Untuk tema HUT ke 7 ini adalah Bersinergi Membangun Negeri,” ucapnya.
Kemudian lanjut Hasfen panggilan akrabnya, kita berharap kepada semua Jurnalis Suara Rinjani untuk terus meningkatkan kualitas diri, kapasitas dan kinerja.
“Saya apresiasi tinggi kepada teman-teman jurnalis di berbagai daerah yang terus-menerus memacu diri meningkatkan kualitas sehingga mampu bertahan sampai sekarang, ini suatu keberkahan dan berkat komitmen dan kerjasama kita semua,” tutupnya.
Dalam sambuatnnya, Sekda Lombok Timur HM Juaini Taufik memberikan apresiasi atas usia yang ke-7 Suara Rinjani berharap tahun depan diusia emasnya yang ke 8 tetap berkarya. Lebih baik miskin duit dari pada generasi ini miskin konsep.
“Jujur saya katakan, selama ini saya tidak pernah mendengar info tentang wartawan Suara Rinjani yang neko-neko. mereka berjalan dengan keprofesionalan. Dengan menjadi wartawan kita akan terus belajar meningkatkan kapasitas diri. Dimana dalam karya-karyanya akan bersentuhan dengan masyarakatan,” terangnya.
Kemudian lanjut Sekda Taofik, di era digitalisasi dan keterbukaan informasi sekarang, media harus terus menawarkan semangat optimisme, demokratisasi dan keterbukaan informasi publik.
“Sebuah keberuntungan saya ketemu dengan wartawan dan berinteraksi dengan baik juga punya referensi yang baik,” imbuhnya.
Kata Sekda, pada acara malam tasyakuran ini di samping meningkatkan rasa kekeluargaan kita, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, karena wartawan berhadapan dengan semua sektor, baik birokrasi, pengusaha, politisi dan sebagainya bahkan Presiden Jokowi menekankan dalam menyampaikan informasi tidak hanya pesan itu terkirim tapi harus sampai ke hati pembaca dan masyarakat.
“Seorang Jurnalis harus terus menerus meningkatkan kompetensinya. Saya sangat menghargai wartawan yang pertanyaannya bagus, namun ada juga wartawan yang kontekstual bagus tapi konseptualnyan kurang bagus. Yang bagus adalah kontekstual dan konseptual saling mengisi, artinya mari terus meningkatkan kompetensi kita,” pungkasnya.
Diakhir acara dilakukan pembagian doorprize kepada keluarga Media Suara Rinjani.