selaparangpost.com — Dialog Keislaman bertajuk “Manifestasi Islam Sebagai Agama Rahmatan Lilalamin di tengah Gelombang Modernisasi Dunia” sukses digelar.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (HIMMAH NW) Kabupaten Lombok Timur, untuk menyambut Tahun Baru Islam 1444 H.
Dialog Keislaman tersebut, bertempat di Ruang Rapat KIAI Hamazanwadi Lombok timur, pada hari Sabtu, (30/07/22) di Anjani.
Hadir pada kesempatan itu Ketua Pimpinan Wilayah (PW) HIMMAH NW Provinsi NTB Salman Sofyan, Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono, Perwakilan Kementerian Agama Lombok Timur H. Suhardi, dan dari Akademisi Rektor UNW Mataram Dr. H. L. Abdul Muhyi Abidin, MA.
Hadir Juga perwakilan Organisasi Kepemudaan Cabang Lombok Timur diantaranya, PMII, HMI, GMNI, BEM PT selombok Timur.
Ketua Umum PW HIMMAH NW saat membuka acara, mengapresiasi program Pimpinan Cabang Tersebut. Menurut Salaman, ditengah banyaknya pemaham islam diera ini perlu adanya gagasan untuk mempersatukan pemikiran dalam satu konsep Rahmatan Lilalamin.
Ia menyebutkan, berbagai konflik yang terjadi ditengah masyarakat islam, banyak dipicu karna pemahaman beragama. Oleh karenanya ia berharap Mahasiswa harus menjadi mediator dan sebagai contoh dari aplikasi Agama Islam yang cinta damai.
“Banyak konflik ditengah-tengah masyarakat kita, yang disebabkan oleh perbedaan faham keislaman, maka saya berharap dari hasil dialog hari ini, Mahasiswa harus menjadi garda terdepan untuk mengkampanyekan Agama islam sebagai Agama Rahmatan Lil alamin,” ungkapnya.
Senada dari itu, Dr. H. L. Muhyi juga menegaskan, agama islam adalah agama yang mengajarkan cinta. Tidak ada dalam satu ayatpun dalam Al-qur’an yang mengajarkan ummat islam untuk saling membenci.
“Kita harus mengupayakan memahami agama Islam dengan pemahamn yang luas, dalam artian secara komopleks, karna dengan begitu kita akan bisa menghargai dan tidak saling membandingkan,” jelasnya.
“pada intinya bagaiman kita memaknai Rahmatan Lil’alamin, Kita bisa menjadikan Hudup Life Together, hidup bersama-sama dengan yang lain, kita bisa bergaul dengan siapa saja, berdialog dengan siapa saja,” imbuhnya.
Agama Islam di tengah perbedaan Pemahaman
Mewakili Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur “Suhardi” menjelaskan, permasalahan ditengah-tengah masyarakat khususnya di Lombok Timur, lebih banyak dipicu perbedaan pemahaman syari’at islam, bukan perbedaan agama.
Lebih lanjut, mantan Kabid Kerukunan Ummat Beragama (KUB) Kanwil Kemenag Provinsi NTB itu mengajak Mahasiswa untuk trus mengkampanyekan Islam sebagai Agama yng cinta damai.
“tidak ada satu agama di Dunia mengajarkan tentang permusuhan, semua agama mengajarkan tentang kedamaian dan rasa kasih sayang, tugas Mahasiswa sebagai garda terdepan perubahan dan kita semua, menjadi contoh Aplikatif agama Aslam sebaga Rohmatan Lil’alamin, mencintai perdamaian dan rasa Kasih Sayang,” ucapnya.
Pernyataan Suhardi ditanggapi sama oleh Kapolres Lombok Timur, situasi kondusif masyarakat ketika tercipta kemanan, kenyamana, kedamaian bisa tercipta. Menyrutnya hal inilah yang bisa membuat masyarakat mencapai kesejahteraan.
“kecepatan informasi pada era digutal ini harus ditanggapi bijak, karna informasi ya g tidak disaring, kerap menjadi pemicu konflik,” jelasnya.
Ia menambahkan melalui momentum dialog keislama itu, masyarakat bisa memahami agama islam sebagai agama pemersatu ummat. AKBP Hery berharap Mahasiswa dan dan Masyarakat bisa bahu membahu untuk menciptakan rasa aman di NTB maupun di Lombok Timur secara khusus.
“Masyarakat, Pemuda dan Mahasiswa, harus bahu mambahu untuk menyampaikan misi Islam sebagai agama pemersatu dan cinta damai, agar kondusifitas masyarakat tetap terjaga,” tutupnya.