Lombok Timur, selaparangpost.com — Dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang sesuai harapan sesuai dengan Program Kurikulum Merdeka yang sudah di terapkan Kemendikbud Ristek. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur menyebut ada tiga aspek dasar yang harus diperhatikan, sehingga implementasi Kurikulum Merdeka benar benar bisa di terapkan di satuan pendidikan.
Pertama adalah bagaimana sumber daya manusia atau kualitas gurunya, kedua adalah sistem yang berjalan dengan baik dan yang terakhir adalah sarana prasarana sebagai penunjang roda pembelajaran.
Disampaikannya sejauh ini yang selalu dominan disebut adalah sarpras, sementara jika didalami maka yang semestinya didahulukan adalah SDM nya. Dimana keberadaan guru penggerak yang sudah layak lalu dipromosikan menjadi kepala sekolah. Justru dinilai akan mampu memberikan dampak yang besar dalam proses belajar mengajar di sekolah.
“Semestinya yang utama yang harus diperhatikan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah kualitas guru penggerak ,” kata Izzuddin pada hari Jum’at (10/05/2024).
Mengingat esensi dari peningkatan kualitas belajar mengajar kata Izzuddin berangkat dari bagaimana proses pembelajaran yang diterapkan didalam kelas.
“Kita berkomitmen mengangkat guru penggerak ini menjadi kepala sekolah untuk mempercepat transformasi pendidikan,” ucapnya.
Mengingat kata Izzuddin, jika guru penggerak tersebut sudah diberikan kewenangan menjadi kepala sekolah maka mereka akan memiliki kewenangan untuk mempercepat transformasi pendidikan dilingkungan kerjanya. Dan Lombok Timur dengan sistem seleksi guru penggerak yang sangat ketat mampu menjadi Kabupaten dengan jumlah guru penggerak terbanyak.
“Alhamdulillah sampai dengan saat ini kita kabupaten Lombok menjadi yang terbanyak guru penggeraknya di NTB dan salah satu hasilnya nanti bisa dilihat saat PSP 16 Mei,” terangnya.
Aspek kedua adalah sistem, saat ini Dinas Dikbud gencar melakukan monitoring kepada semua guru penggerak agar serius dan sungguh sungguh menerapkan semua kurikulum merdeka belajar dari episode pertama hingga episode ke – 25.
Hasilnya, Kabupaten Lotim menjadi yang tertinggi pemanfaatan platform merdeka belajar. Selain itu Kabupaten Lotim juga mampu mewakili NTB untuk revitalisasi bahasa daerah ke tingkat Nasional di Jakarta setelah menjadi juara umum di tingkat Provinsi di festival Tunas Bahasa Ibu.
“Kita dari Lombok Timur sudah kirim 6 orang peserta didik yang saat ini sedang mewakili NTB untuk mengikuti kompetisi revitalisasi hahasa daerah tingkat Nasional di Jakarta “, bebernya.
Capaian lainnya, lanjut Izzuddin adalah Kabupaten Lotim menjadi terbaik 1 dari 10 kabupaten/Kota di NTB untuk raport pendidikan dalam penyusunan arkas di sekolah.
Dan untuk aspek yang terakhir yakni sarpras, hingga saat ini Dinas Dikbud tetap berusaha maksimal melalui DAK dan APBD sesuai kemampuan daerah.
Harapan terakhir Dinas Dikbud saat ini adalah anggaran dana alokasi khusus (DAU) Pendidikan yang diarahkan melalui DPRD. Untuk kemudian diarahkan kepada sekolah- sekolah terdampak yang menjadi prioritas yang tidak bisa di akomodir dari DAK dan APBD Kabupaten Lotim.
“Harapan terakhir kami adalah dari anggaran DAU pendidikan yang diarahkan yang dalam hal ini kewenangan dari saudara saudari kami yang ada di anggota dewan terhormat untuk mengarahkan”, pintanya.
Pihaknya pun sudah menyampaikan beberapa kali hal tersebut dalam beberapa kali rapat sidang DPRD Kabupaten Lotim.
“Kami sudah memberikan beberapa yang menjadi skala prioritas agar DAU Pendidikan bisa diarahkan ke sekolah sekolah yang benar – benar membutuhkan penanganan cepat seperti sekolah terdampak gempa beberapa tahun lalu”, pungkasnya. (SP)