Lombok Timur, selaparangpost.com — Penetapan Irjen Teddy Minahasa sebagai tersangka kasus predaran narkoba, menuai berbagai komentar publik. Gejolak isu hingga beberap oknum anggota yang ditetapkan sebagai tersangka kasus-kasus besar, terancam meruntuhkan kepercayaan publik terhadap integritas Polri sebagai Aparat Penegak Hukum (APH).
Belakangan ini, menjadi perbincangan hangat dari masyarakat kecil hingga elit negara, penetapan Irjen Teddy Minahasa sebagai tersanggka kasus peredaran narkoba.
Irjen Teddy yang sebelumnya ditunjuk menjadi Kapolda jatim melalui surat telegram kapolri, pun dibatalkan oleh Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, yang disampaikannya pada Konfrensi Pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan Jum’at petang (14/10/22).
Menyikapi kisruh di tubuh instansi Polri tersebut, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Majelis Sapujagat, melirik kondisi lembaga negara yang sedang tidak baik baik saja.
Direktur Majelis Sapujagat Adi Kusmawan saat meberikan pernyataannya menyampaikan, keputusan Kapolri Mebatalkan penunjukan Teddy Minahasa adalah langkah yang tepat. Menurutnya langkah Kapolri Sigit membuktikan ketegasannya dalam menanggapi kasus diinstansinya.
“Kapolri sudah mengambil langkah yang tepat, harus dicopot, walaupun itu sepangkat jendral,” ucap Adi pada hari Sabtu (15/10/22).
Majelis Sapujagat yang baru-baru ini dilaunching oleh Bupati Lombok Timur, memberikan kecaman keras atas Perbuatan Melanggar Hukum, apa lagi ditubuh Aparat Penegak Hukum, dalam hal ini Polri.
“Kami mengutuk Perbuatan Melanggar Hukum para oknum Polri, kan APH, sangat tidak pantas, harusnya jadi contoh yang baik untuk masyarakat,” tegas Adi.
Direktu Majelis Sapujagat juga menilai, banyaknya para petinggi Polri yang terlibat kasus, bukan tidak mungkin terjadi juga di jajaran paling bawah.
“Kalu sudah petinggi begini, bukan tidak mungkin kan ada lagi kasus yang sama dibawa,” kata Awan.
Merujuk dari itu, Adi meminta agar Kapolri juga melakukan evaluasi diseluruh tingkatan. Pembersihan ditubuh Instansi Polri, akan mengembalikan kepercayaan Publik yang selama ini hampir sebagain besar memberikan mosi tidak percaya pada instansi polri.
“Harus ada evaluasi dari tingkat paling rendah, Kapolri harus mengembalikan nama baik lembaga negara yang sebelumnya sangat disegani masyarakat,” tegasnya.
Menutup pernyataannya Adi mengatakan, Ia dan seluruh aggota Majelis Sapujagat mengapresiasi langkah Kapolri, karna telah mengambil tindakan secara cepat.
“Terlepas dari itu, saya mewakili seluruh pengurus dan anggota majelis mengapresiasi, dan mendukung penuh sikap yang diambil Kapolri,” tutupnya.