GANGGA, selaparangpost.com — Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Ganga adalah salah satu Sekolah Menengah yang berada di Kabupaten Lombok Utara, berada di Jl. Tanjung Bayan Km. 8, tepatnya di Desa Segara Katon Kecamatan Gangga. Berdiri Sejak Tahun 2018 dengan Luas Area 1,5 Hektar.
SMK yang tergolong masih baru ini, Membina sekita 446 Siswa yang tersebar di 4 jurusan. Empat jurusan tersebut diantaranya, Teknik Sepeda Motor, Teknik Listrik, Teknik Gambar Bangunan, dan Teknik Elektro yang masih baru berjumlah dua kelas.
Sebelumnya, SMKN 1 Ganga juga mengelola Administrasi Perkantoran, namun melalui kebijakan Refocusing yang digagas Dikbud, SMKN 1 Gangga tersisa 4 jurusan. Selain itu yang mengalami refocusing juga adalah Teknik Komputer dan jaringan, dimana pada saat ini hanya tingal satu kelas saja, dan akan lulus pada periode tahun ajaran ini.
Kepala Sekolah SMKN 1 Ganga Andi Munif, S.Pd. saat diwawancarai menyampaikan, untuk meningkatkan mutu sekolah, SMKN 1 Gangga menggaas program unggulan dengan istilah 8 Plus I.
Dari konsep 8 Plus I tersebut, muncul salah satu inovasi yang diciptakan oleh Siswa-Siswi SMKN 1 Ganga.
Inovasi yang dilakukan Siswa-siswi SMKM 1 Gangga KLU tersebut adalah Pembuatan tegnologi Tepat Guna (TTG), berupa Mesin Pengering Biji Kakau yang dinamakan “Smart kakau Drayer”. Tegnologi tepat guna ini dibuat oleh Jurusan Teknik Instalasi Listrik, sebagai implementasi Sistem Pembelajaran Projeck Based Learning (PjBL).
“Salah satu Implementasi Sistem Pembelajaran Projeck Base Learning (PjBL), Teknik Instalasi listrik menginovasi alat pengering biji kakau, dari sistem pengeringan berbasis tenaga surya menjadi sistem pengering berbasis tebaga listrik,” ucap Munif saat dimintai keterangan pada hari Jum’at (07/10/22).
Munif menambahkan, inovasi tersebut berawal dari masukan siswa-siswi yang sumber perekonomian orang tuanya berasal dari hasil budidaya kakau. Ia mengatakan, salah satu kendala masyarakat petani Kakau adalah kondisi cuaca yang tidak teratur, sehingga mengakibatkan pengeringan biji kakau menjadi terkendala, dan memakan waktu yang cukup lama.
Berangkat dari itu tutur Munif, pihak sekolah dan siswa-siswi, melalui pembina jurusan mencoba melakukan uji coba dalam bebtuk Prototipe, dan hasilnya tercipata mesin pengering Smart Kakau Drayer.
“mesin ini digagas berawal dari masukan siswa-siswi kami, yang orang tuanya sebagian besar pendapatan ekonominya bersumberdari Kakau,” tutur munif.
“Akibat cuaca yang tidak stabil, pengeringan manual yang normalnya 4-5 hari, menjadi lebih panjang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Munif menjelaskan, dengan adanya Mesin Smart Kakau Drayer tersebut, proses pengeringan biji kakau menjadi lebih cepat, bahkan hanya membutuhkan beberapa jam saja, serta daya tampung yang cukup banyak.
“Mesin Pengering Kakau memiliki daya tampung hingga 20 Kg, dengan jangka waktu pengeringan yang lebih cepat dari tenaga surya,” pungkasnya.
Guna membantu masyarakat sekitar, Mesin Smart Kakau Drayer milik SMKN 1 Ganga pernah dibawa msyarakat sekitar slama satu bulan. Namun karna arahan Brida NTB mesin tersebut ditarik kembali kesekolah.
“Sebelumnya alat ini pernah dipakai Masyarakat hingga 1 bulan, tapi karna arahan BRIDA NTB Alat ini kita tarik Kembali dan harus terap berada di Rumah Produksi disekolah,” papar Munif.
Senada dari itu, guru pendamping Teknik Instalasi Listrik Abdul Mujahidin, ST, juga menjelaskan bahwa peroduksi mesin tersebut dimulai sejak tahun 2021.
“Mesin ini dimulai tahun 2021, daya tampungnya sampai 20 Kg, suhu maksimal yang dihasilkan mempu mengeringkan biji kakau sampai 5 jam,” ucapnya.
Ditambahkannya, Mesin pengering itu, telah banyak membantu masyarakat, masyaraka sekitar yang ingin kakaunya dikeringkan, diperkenankan mendatangi Rumah Produksi SMKN 1 Ganga.
“Rata-rata petani datang membawa biji kakaunya untuk dikeringkan, hasilnya jauh berbeda dengan yang dikeringkan secara alami, atau dengan tenaga surya,” paparnya.
Soal kemampuan produksinya, Mujahidin menjelaskan, mesin Smart Kakau Drayer mampu mengeringkan 48 Kg Biji Kakau perhari dalam satu mesin saja.
“Kalau dikalkulasi kemampuan peoduksinya perhari 48 Kg, denga rata rata waktu yang dihabiskan 2,4 Jam,” imbuhnya.
Salah seorang siswi yang Akrab di panggil Neti memberi pemaparannya tentang mesin pengering kakau atau yang disebut “Smart Kakau Drayer.
“Dikatakan smart, karena bisa dimonitor walaupun mesin dalam keadaan mati,” jelasnya.
Lanjut Neti “Pengeringan tidak harus menggunakan listrik, saat suhu mencapai batas maksimal, mesin bisa dimatikan, dan alatnya bisa dibuka, secara otomatis biji kakau bisa mengalami penurunan kadar air dari suhu yang dihasilkan sebelumnya,” imbuhnya.
Selain dari TTG yang ciptakan Teknik Instalasi Listrik, terdapat banyak karya Siswa-siswi lainyya, yang dapat dipasarkan, ataupun dapat membantu kesulitan masyarakat disekita kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara.